Potensi perkebunan dan pertanian di Kabupaten
Bintan untuk ekspor sangat
tinggi, apalagi bila dikaitkan dengan
letak Bintan yang relatif dekat dengan Negara Singapura dan Malaysia, potensi yang cukup besar ada di produk pertanian, khususnya buah dan sayur.
Pada dasarnya, aktivitas hortikultura merupakan cara berkebun domestik dengan bentuk budidaya alami seperti pertanian besar. Tanaman hortukultura lebih sering mengarah pada produk-produk yang bisa dikonsumsi.
Potensi dan pengembangan hortikultura yang ada saat ini diantaranya adalah salak Sari Intan, buah naga, tanaman hias raphis excelsa yang memiliki permintaan cukup baik untuk pasar ekspor, dan sayuran yang sudah dipasarkan ke Batam dan Singapura, meliputi sayur sawi, kacang Panjang, ketimun, ubi kayu, cabe rawit dan cabe besar. Buah-buahan lainnya seperti durian dan nanas dapat juga dikembangkan.
1. Jalan
Infrastuktur
jalan merupakan lokomotif untuk menggerakan pembangunan ekonomi bukan hanya di
perkotaan tetapi juga di wilayah pedesaan. Selain itu, infrastruktur merupakan
pilar menentukan kelancaran arus barang, jasa, manusia, uang dan informasi dari
satu zona pasar ke zona pasar lainnya. Kawasan pertanian yang ada didaerah Kabupaten
Bintan berada pada aksesbilitas jalan yang bisa dilalui angkutan barang. Jalan dan
jembatan merupakan prasarana
yang dibutuhkan dalam proses pembangunan pertanian. Tidak hanya menghubungkan satu daerah dengan daerah
lainnya, atau menghubungkan satu desa dengan desa lainnya atau kota, tetapi
yang lebih terasa
manfaatnya adalah dalam
penyaluran informasi, penyaluran
sarana produksi, penyaluran hasil
atau produksi,serta menjamin
kelancaran transportasi dan komunikasi
2. Listrik
Tujuan
utama diupayakannya aliran listrik masuk desa itu agar aktivitas perekonomian
masyarakat bisa meningkat, ada banyak kegiatan masyarakat yang bisa dilakukan
jika listrik sudah menyala di rumah mereka. Pasokan listrik yang telah masuk
pada Kawasan pertanian juga mendukung pengairan daerahpertanian yang masih
mengandalkan pompa-pompa air untuk saluran irigasi.
3. Sumber Air
Air merupakan salah satu produk yang sangat penting dalam produk pangan.
Jika air tidak tersedia maka produksi pangan akan terhenti. Ini berarti sumber
daya air menjadi faktor kunci untuk berkelanjutan pertanian khususnya pertanian
beririgasi. Pertanian berkelanjutan secara sederhana diartikan sebagai upaya
memelihara, memperpanjang, meningkatkan dan meneruskan kemampuan produktif dari
sumber daya pertanian untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan. Guna mewujudkan
pertanian berkelanjutan, sumberdaya pertanian seperti air dan tanah yang
tersedia peelu dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasi guna.
Dalam kegiatan budidaya pertanian baik dalam pengembangan pangan,
holtikultura, peternakan mauoun perkebunan, ketersediaan air merupakan faktor
yang sangat strategis. Tanpa adanya dukungan ketersediaan air yang sesuai
dengan kebutuhan baik dalam dimensi jumlah, mutu, ruang maupun waktunya, maka
dapat dipastikan kegiatan budidaya tersebut akan berjalan dengan tidak optimal.
Selain itu yang paling penting adalah manusia sangat membutuhkan air untuk
memenuhi segala kebutuhannya. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pengembangan
sumber-sumber air.
4. Pelabuhan
Peran
pelabuhan terhadap pembangunan ekono- mi semakin besar seiring dengan semakin
penting- nya pelabuhan dalam aktivitas logistik, khususnya transportasi
intermoda atau multimoda. Pelabuhan-pelabuhan domestik yang ada di Kabupaten Bintan,
seperti Pelabuhan roro di Tanjunguban, Pelabuhan Sei Kolak Kijang dan Pelabuhan
lainnya menjadi akses untuk pemasaran hasil komoditi pertanian.
1. Lahan
Penataan Ruang
telah mengamanatkan asas penyelenggaraan penataan ruang, yaitu keterpaduan,
keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keberlanjutan, keberdayagunaan dan
keberhasilgunaan, keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, perlindungan
kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan, serta akuntabilitas. Penetapan
asas tersebut tentunya dilaksanakan demi mencapai dan mewujudkan harmonisasi
antara lingkungan alam dan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya
alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta
perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan
akibat pemanfaatan ruang, sesuai dengan tujuan penyelenggaraan penataan ruang,
yaitu mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
2. Saluran Irigasi
Saluran irigasi adalah saluran pembawa air untuk menambah air ke saluran lain/daerah lain. Irigasi yang mengandalkan sumber air permukaan ini merupakan yang paling banyak digunakan. Cara kerjanya pun juga sangat mudah, yakni dengan mengambil air sungai sebagai sumbernya. Air sungai tersebut kemudian dibendung untuk disalurkan lewat selang atau parit ke area pertanian dan sawah-sawah yang ada di sekitarnya. Irigasi permukaan memanfaatkan gravitasi, sehingga sawah atau lahan dengan permukaan lebih tinggi akan mendapatkan air terlebih dahulu. Selain itu, juga ada penjadwalan debit air agar irigasi lancar dan merata. Dengan sumber air permukaan yang ada di Kabupaten Bintan, saluran irigasi ini banyak digunakan petani-petani yang ada di Kabupaten Bintan.
3. Sistem Drainase
Drainase lahan
pertanian adalah suatu usaha membuang kelebihan air secara alamiah atau buatan
dari permukaan tanah atau dari dalam tanah untuk menghindari pengaruh yang
merugikan terhadap pertumbuhan tanaman. Tujuan tersebut di atas dicapai melalui dua macam pengaruh
langsung dan sejumlah besar pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung terutama
ditentukan oleh kondisi hidrologi, karakteristik hidrolik tanah, dan rancangan
sistem drainase yaitu penurunan muka air tanah di atas atau di dalam tanah, mengeluarkan
sejumlah debit air dari system drainase.
1. Angkutan hasil pertanian
Syarat pokok
dan syarat pelancar
pembangunan pertanian tersebut
tidak dapat berjalan lancar
tanpa didukung oleh
syarat pengangkutan (transportasi) yang
memadai. Ekonomi pada hakikatnya
terhubung dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi
terhadap manusia. Hal ini
juga sama halnya
dengan peranan transportasi
bagi ekonomi. Ongkos pengangkutan
merupakan salah satu unsur ongkos produksi (dalam arti luas) untuk sampainya
ketersediaan barang yang diperjualbelikan di pasar. Oleh karena itu, adanya
ongkos angkutan yang lebih murah akan dapat berakibat ongkos produksi dan harga
jual yang lebih rendah pula.
2. Tempat Penjualan alat pertanian dan pupuk
Kawasan
pertanian yang berada tidak terlalu jauh dengan akses jalan utama, serta jalan-jalan
di Kawasan yang mudah dan cepat, menjadikan petani mudah untuk menemukan toko-toko
pertanian yang menyediakan alat-alat pertanian serta pupuk.
1. Pasar tradisional
Penyediaan sarana
pasar daerah secara langsung
dapat memberikan dampak secara
signifikan terhadap
perkembangan suatu wilayah.
Secara spasial dapat dijelaskan
bahwa pasar secara langsung
akan menjadi pusat pelayanan baru
yang dapat memicu munculnya kegiatan
lanjutan lainnya. Sedangkan berdasarkan
aspek trans- portasi diketahui
bahwa pasar menjadi salah
satu faktor penarik
dan pembangkit arus lalu-lintas yang membebani jaringan jalan
di sekitarnya sehingga semakin besar skala pasar tersebut
maka semakin besar pula
bangkitan dan tarikan lalu-lintas
yang ditimbulkan. Mengingat fungsi pasar
sebagai pusat pelayanan kegiatan
ekonomi ma- syarakat di
dalam suatu wilayah. Selain itu
mempunyai keterkaitan dengan sektor perdagangan terhadap barang dan
jasa. Dengan demikian perlu mengetahui potensi
ekonomi yang mendasar. Setelah diketahui basis
ekonominya perlu mengetahui apakah
memberikan multiplier efect yang
berarti (significant) bagi pengembangan ekonomi wilayah.
2. Balai Pembenihan serta pendampingan
Balai Benih Induk Pertanian memiliki peluang yang besar untuk pengembangan produk pertanian khususnya di sektor hortikultura, perkebunan. Selanjutnya dari lokasi ini, ke depannya bisa diproyeksikan untuk pengembangan sektor peternakan. Terlebih, posisi Kepri yang begitu dekat dengan negara tetangga merupakan modal kekuatan perekonomian negara. BBI dan BPTP Kepulauan Riau yang hadir untuk memperhatikan pengembangan komoditas yang potensial yang digemari masyarakat dan wisatawan sebagai komoditas dengan daya jual yang tinggi serta melakukan pemdampingan dan edukasi kepada para petani.