Potensi yang kita lihat ke depan salah satunya ialah bagaimana industri menciptakan peluang dan tantangan yang dapat disinergikan dengan pemerintah daerah dalam rangka memajukan perekonomian di daerah ini.

Fasilitas yang dibangun sejak tahun 2018 ini berdiri di atas lahan seluas 38.000m² dan memiliki nilai investasi senilai Rp 50 miliar. Hatchery ini memiliki tujuan untuk memenuhi keburuhan pasar domestik.

Agribisnis peternakan yang bermuara pada hasil atau produk yang dibutuhkan berupa daging dan telur dengan adanya sistem manajemen yang modern dengan penggunaan sarana pemanfaatan teknologi modern yang baik. Agribisnis yang terintegrasi secara vertical dalam bidang peternakan yaitu industri pembibitan atau penetasan, pakan ternak ternak, obat-obatan, budidaya dan pengolahan hasil ternak. Sistem agribisnis peternakan bisa sinergisme antara industry hulu, budidaya dan industry hilir demi mengoptimalkan hasil produksinya.

Investor tidak hanya memberikan dukungan kepada pemerintah melalui penyediaan pasokan protein hewani yang berkualitas dengan harga terjangkau, namun kami juga mendukung pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan lapangan pekerjaan.

Penetasan berhasil tergantung pada banyak faktor, antara lain yaitu telur tetas, mesin tetas, manajemen penetasan, dan penyimpanan telur tetas. Telur tetas yang telah diseleksi harus segera dimasukkan ke dalam mesin tetas, namun karena keterbatasan kapasitas mesin dan jumlah produksi yang disesuaikan dengan jumlah permintaan, maka ada sebagian telur yang disimpan atau dikoleksi dalam waktu yang lama. Penyimpanan telur sangat berpengaruh terhadap keberhasilan daya tetas.